بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Setelah semalam usai umroh yang terakhir,, jujur itu adalah umroh yang melelahkan, karena kita hampir selesai setengah 3 pagi,, memang selama di Mekkah hampir jarang sekali istirahat bahkan waktu untuk tidur sangat jauh berkurang,, tapi itu lah nikmat Allah,, walau pun setiap menjelang tidur harus mengoleskan balsem sampai menempelkan koyo untuk mengurangi rasa pegel di kaki khususnya betis,, tapi semua itu terasa menyenangkan bahkan ketika kita iklas melakukannya,, sewaktu umroh yang ke tiga aku begitu bersemangat, padahal waktu umroh yang ke 2 aku sudah mengeluh pada ibu ku bahwa kaki ku rasanyaa pegel dan sakit sekali,, sampai aku berkata,, "yaampun ibu rasanya kaki ku mau copot".. ibu ku hanya tersenyum dan memberi semangat,, "huss kamu gak boleh ngomong sembarangan, kan kamu yang mau banget ke sini,, kok gitu aja ngeluh,," aku langsung terdiam,, yaa benar kata ibu, aku yang ngotot sekali ingin ke sini, bahkan aku yang sedari awal semangat,, mendadak ku pandangi Nyak Nok seorang nenek yang sudah tua namun masih semangat menjalankan umroh dan tak sepatah kata eluhan kelur dari bibirnya,, aku langsung malu dan menyesali kata-kataku,, "Ya Allah aku mohon ampun atas kata-kata ku dan eluhan ku,, sungguh aku orang yang lemah". sejak kejadian semalam itu di umroh terakhir ku jalani dengan iklas,, Alhamdulillah tak berasa lelah,, bahkan rasanya ingin terus tawaf dan sa'i,,
Pagi terakhir ku di Kota Mekkah,, menikmati udara mekkah yang sebentar lagi akan ku tinggalkan, oh Mekkah,, ingin rasanya selalu ada disini,, kembali ku buka jendela dan ku pandangi Masjidil Haram,, Pagi yang sejuk, indah sekali..
Pagi nan sejuk di Masjidil Haram |
hari ini tidak ada jadwal dari Travel kecuali nanti siang ada Tawaf Wada (tawaf perpisahan) jadi pagi ini kesempatkan untuk berjalan-jalan di sekitaran masjidil haram, membeli oleh-oleh juga mawakafkan Qur'an,, semoga Al Qur'an yang ku waqaf kan banyak di baca sehigga mengalir terus pahala untuk ku dan orang yang membacanya. aamiin,,
Menuju Masjidil Haram untuk Mewaqaf kan Al Qur'an |
Semoga menjadi ladang pahala untuk ku |
aku berjalan-jalan bersama ibu dan dua teman sekamar Ibu Hj Mukhlis dan Ibu Gamal, ku sibukkan kamera untuk memfoto hotel-hotel yang ada ada di dekat Masjidil haram, termasuk hotel yang terkenal dengan Jam besarnya itu, tak kalah dengan yang di London,, Yaps Hotel Zam-zam,, hotel yang begitu megah dan mewah, di bawahnya ada pusat perbelanjaan, namun menurut teman ku yang juga sudah pernah umroh, hotel Zam-zam itu ibarat "Dekat di mata jauh di langkah" yaah memang terasa paling dekat dengan masjidil haram, karena tepat berada di depan halaman utama, bahkan terkadang orang bisa sholat sampai di pelataran hotel, namun ternyata untuk menuju masjidil Haram harus lah memutar lewat belakang, akupun tidak tau pasti, karena aku menginap di hotel yang berbeda, namun dimanapun itu,, Asal sudah di Mekkah semua terasa dekat saja,, justru makin jauh makin besar pahala yang akan di dapat dari tiap langkah kaki,, aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto disana
Hotel Zam-Zam |
Bersama Ibu ku berfoto di depan Hotel Zam-zam |
Pelataran Hotel Zam-Zam |
Hotel Hilton Mekkah |
salah satu bagian istana raja yang letaknya bersebelahan dengan Masjidil Haram |
Usai berjalan-jalan, kami pun masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf wada,, yaitu tawaf perpisahan,, rasanya langkah kaki ini berat sekali,, hati ini menjerit, "Aku tak mau berpisah dari mu, aku mau disini saja menhabiskan sisa waktu ku" berat sekali melakukannya,, namun kami harus tetap melakukan Tawaf Wada,, ku kitari Kabah dengan 6 putaran ,, ku tangisi detik-detik perpisahan ku dengan baitullah,, terik matahari siang yang kala itu cukup menyengat tak merontokan kesedihan ku,,
Ya Allah ,, Terima kasih Engkau yang telah mengundang ku untuk ke rumah Mu, sungguh aku ini lemah, aku tak berdaya dan aku tempat nya Khilaf, tapi kau dengan segala kebaikan Mu bersedia mengundang ku yang hina ini untuk dapat menginjakan kakinya ke rumah Mu,, Allah,, Allah,, Allah,, semoga apa yang aku kerjalan, aku lakukan dapat diterima di sisimu,,dan kumpulkan lah kami bersama kekasih Mu Nabi Muhammad SAW,, semoga tak segan engkau untuk memanggil ku kembali untuk mengunjungi rumah Mu kelak bersama Mahram ku,, aamiin
Sebuah Do'a yang ku panjat di Multajam dengan diiringi derai air mata, usai kami berdo'a kami saling berpelukan dan bermaafan jika selama pelaksanaan umroh ini terdapat banyak khilaf dan salah,, kala itu ku peluk ibu ku dengan erat, ku mohon maaf atas dosa-dosa yang telah ku perbuat, ku berterima kasih karena telah memberangkatkan aku umroh,, sungguh aku ini anak macam apa,, dimana-mana juga anak yang memberangkatkan orang tuanya,, tapi ini justru aku yang di berangkatkan orang tua ku, malu rasanya,,
Usai bermaafan kami menuju lantai dua masjid untuk melakukan sholat Dzuhur,, yaah ini akan menjadi sholat terakhir kami di masjdil haram,, ku pandangi dinding-dingingnya,, ku pandangi jamaah nya yang datang dari berbagai negara, dengna kulit dan wajah yang berbeda beda, sungguh Maha Besar engkau ya Allah,, kau kumpulkan kami dalam persaudaraan disini..
Suasana usai sholat Dzuhur di Masjdil Haram |
Seorang wanita yang tengah Khusu berdo'a di Masjidil Haram |
walau berat tapi aku harus pergi meninggalkan mu Baitullah,, semoga Allah berkenan untuk mempertemukan kita di kesempatan yang lain, semoga ini bukan menjadi umroh terakhir ku ya Allah,, aamiin
Madinah aku datang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar