بِسْـــــــمِ أللَّهِ ألرَّحْمَنِ ألرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Aku tau ini telat banget untuk di Posting,, karena acaranya udah dari pertengahan bulan Desember tepatnya tanggal 15 Desember 2013. yup aku dapat undangan dari Femina untuk Nobar Tenggelamnya kapal Van Der Wijck, dan menjadi salah satu orang yang bisa nonton duluan, karena Film ini baru Rilis di Bioskop tanggal 19 Desember 2013.
Aku pun datang bersama Kinkin teman kampusku, sesampainya di Plaza Senayan, masih sepii sekali hanya bioskop aja yang udah ramai, hehehe karena ternyata pagi itu gak cuma dari Femina aja yang ngadain nobar tapi juga Aneka Yess, Hi Teen dll.. begitu sampe aku langsung registrasi dan dapet 1 Goodie bag. yaag sayangnya cuma satu padahal bawa temen,, jadi biar adil isinya Goodie Bagnya kita bagi dua deh,, heheh..
Begitu sampe kita langsung cusss ke Studio 6 buad nonton, dan ternyata isi para penonton udah lumayang banyak. untung masih kedapetan tempat diatas. dan sebelum film mulai ada crew yang mengingat kan untuk tidak merekam Film ini, kalau sampai ada yang merekam maka akan di keluarkan dari Bioskop.. ya jelas dilarang lah filmnya aj baru Rilis tgl 19 Kan,, hehhehe
Enjoy the Movie :) |
Film ini sangat menarik, kisah cinta Zainuddin dan Hayati begitu berliku dan penuh dengan haru,
Zainuddin yang keturunan minang namun lahir di tanah Makasar mencoba ingin kembali ke tanah kelahiran ayahnya Batipuh-Minang untuk menuntut ilmu agama islam. Setibanya dia di Minang dia Bertemu dengan Hayati seorang gadis desa yang cantik jelita. Hayati juga seorang yatim piatu namun diasuh orang pamannya yang juga ketua adat diasana. Berawal dari Zainuddin yang meminjamkan payung untuk hayati dan hayati pun mengembalikan payung itu beserta sepucuk surat. mulai dari situlah mereka saling berbalas surat. Zainuddin tentunya sangat bahagia karena di Batipuh dia merasa kesepian karena dianggap orang asing. di Makassar dia dianggap orang Minang, di Minang dia dianggap orang Makassar. namun kenyataannya Paman Hayati tidak menyukai kedekatan Hayati dan Zainuddin. Zainuddin pun di Usir dari Batipuh dan pindah ke Padang Panjang. Sebelum Zainuddin pergi Hayati sempat menemuinya Hayati berjanji akan menunggunya setahun, sepuluh tahun atau seratus tahun sekalipun Hayati akan menunggunya, dan Zainuddin pun meminta sebuah ajimat atau tanda mata dari Hayati. lalu Hayati pun memberikan Selengangnya untuk Zainuddin.
Suatu hari ada karnaval Pacuan kuda di Padang Panjang dan Hayati pun pergi kesana dengan alasan untuk menonton Pacuan Kuda, padahal niat sesungguhnya untuk bertemu dengan Zainuddin. Setibanya di Padang Panjang, Hayati menginap di rumah Khadijah sahabatnya dan disana dia di Perkanalkan oleh Aziz kakak Khadijah. dan saat di Pacuan kuda Hayati sempat bertemu dengan Zainuddin, namun baru sebentar bertemu, Khadijah menarik Hayati untuk masuk kedalam. akhirnya mereka berpisah kembali. Usai hayati kembali ke Batipuh. Zainuddin mengirimkan surat lamaran kepada keluarga Hayati begitupun dengan Aziz yang ternyata juga menyukai Hayati dan mengirimkan surat lamarannya kepada Hayati. dan setelah keluarga dan kepala adat berembuk diputuskanlah bahwa yang diterima adalah Aziz. Hayatipun mengirimkan surat bahwa ia akan menikah dengan Aziz dan meminta agar Zainuddin melupakan cinta mereka yang tak mungkin bersatu.
Zainuddin pun terpuruk, dia sempat sakit-sakitan dan akhirnya memutuskan untuk Hijrah kepulau jawa. dia Bersama sahabatnya muluk pindah ke Batavia karena jika masih di Pandang Panjang akan selalu terkenang dengan Hayati. di Batavia Zainuddin menjadi salah satu penulis cerita pendek di sebuah harian. dan ternyata cerita-cerita dia sangat disukai oleh para pembaca. hingga akhirnya Zainuddin menulis sebuah Novel dengan judul Terusir dan dia hanya menyisipkan inisial Z untuk penulisnya. tak disangka Novelnya laris dipasaran hingga Zainuddin sukses dan diminta untuk mengurus sebuah surat kabar di Surabaya yang telah lama fakum. dan ternyata Hayati dan Aziz juga pindah ke Surabaya karena Aziz pendapatkan pekerjaan disana. Setibanya di Surabaya, Hayati menghadiri acara Opera yang di buat oleh Zainuddin dalam Opera itulah Hayati kembali bertemu dengan Zainuddin. Hayati dan Aziz terpukau melihat betapa megah rumah Zainuddin dan betapa sukses dia sekarang. Tak lama di Surabaya Aziz mengalami kebangkrutan akibat berjudi. akhirnya dia diusir dari rumahnya dan memutuskan untuk menumpang di rumah Zainuddin. Zainuddin pun dengan tangan terbuka menerika Aziz dan Hayati tinggal dirumahnya.
Setelah sebulan Aziz menumpang di rumah Zainuddin, perasaaan malu pun menghinggapinya, akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan, dan selama dia mencari pekerjaan Hayati di titipkan di rumahnya Zainuddin, namun ternyata itu semua hanya sebuah alasan, bebapa hari sesudahnya Aziz ditemukan bunuh diri di kamar hotel dan meninggalkan sepucuk surat. yang intinya ia telah menceraikan Hayati dan memberikan Hayati kepada Zainuddin sebagai tanda balas jasa dan permintaan maafnya. Zainuddin pun tidak bisa menerima Hayati kembali karena dia terlanjur sakit Hati atas keputusan Hayati dulu yang memintanya untuk melupakan cinta mereka dan menganggapnya sebagai teman. Akhirnya Zainuddin meminta Hayati untuk pulang ke Batipun dengan Kapal Van Der Wicjk. sebelum Hayati pergi dia menitipkan surat kepada muluk yang intinya bahwa dia masih mencitai Zainuddin hingga saat ini. tak disangka kapal yang membawa hayati ternyata tenggelam. Zainuddin pun sangat terpukul mengetahui bahwa Hayati masih sangat mencitnyainya. akhirnya dia mencari Hayati di Rumah Sakit. setibanya di Rumah sakit Zainuddin mendapatkan kondisi Hayati yang sangat kritis. Zainuddin berjanji akan membawa Hayati pulang namun sayang Hayati akhirnya meninggal Dunia.
Hayati akhirnya dimakamkan di Pekarangan rumah Zainuddin, dan setiap hari Zainuddin mengunjunginya dan membacakan doa untuknya. Zainuddin pun tak mau larut dalam kesedihan, dia pun akhirnya menulis Novel kembali dengan Judul "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, namun pada buku itu ia mengkisahkan bahwa Hayati tetep hidup. ia merasa selama ini hidupnya sepi, dan akhirnya dia memutuskan bahwa rumah mewahnya akan di jadikan Panti asuhan dengan nama "Panti Asuhan Hayati".
Yap Cerita yang cukup menarik bukan?? Alunan lagu dari Nidji yang mengiringi Film ini juga sangat enak di dengar. dan Usai nonton ternyata para pemain Film TKVDW sudah menunggu di Booth yang disediakan untuk berfoto bersama.. waaaa senangnya akhirnya bisa bertemu dengan Junot, Pevita, Reza Rahardian dll..
Seneng banget deh dapet kesempatan nonton dan bertemu dengan para pemain TKVDW,,
Terima kasih banyak Femina Magazine :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar